Kenapa Australia?
Waktu pertama kali mengajukan resign di kantor, gw bilang bahwa gw berniat untuk menemani suami untuk melanjutkan studinya di luar negeri. Dan gw bilang waktu itu, kalo nggak di UK, mungkin di Ausiee. Kalo di UK setahun dan kalo di Ausiee sekitar 1,5 - 2 tahun. Semua pada bilang, di UK aja Nis kan enak tuh, suasananya beda banget. Kalo di Ausiee mah begitu-gitu aja, banyak orang Indo-nya. Hihihihi...
Well, kalo gw sih dimana aja nggak masalah, selama gratis (eh salah...) selama berkumpul sama Ayah Budi dan anak-anak. Hihihi, secara kita nggak bayar sendiri (kan ceritanya dapet bea siswa dari kantor).
Jadi waktu itu, Ayah Budi menunggu dengan harap-harap cemas kira-kira universitas mana yg akan dia masuki. Dia sih udah mengajukan beberapa nama, di antaranya Cranfield Univ (di UK), Glasgow Univ (Scotland) dan terakhir ASB-nya Univ of New South Wales (Sydney). Alhamdulillah semuanya sudah keterima, pihak univ sana-nya juga sudah confirm, tinggal di bayar deh tuh sama kantornya.
Ternyata eh ternyata...pertimbangannya si Bapak ini banyak banget ya boooow. Gw kira, udah keterima yg nomor satu (Cranfield) pasti dihajaaaar dooong, berangkat dooong kita ke Inggeris. Eh tau-nya enggak lho. Oh okay, kalo gitu kita hajar aja yg nomor 2 (asyiiik....dingin2an di Skotland, pikir gw) eeeh...enggak mau juga lho dia! Dan akhirnya, Ayah Budi menjatuhkan pilihannya ke ASB UNSW di Sydney.
"C'mon yah...masa udah dibayarin kantor milih-nya yang deket-deket sih", waktu itu gw mikir gitu (baru mikir doang lho ya, belum bilang ke dia). Trus pada malam itu (ciyeeeeh), akhirnya kita ngobrol deh tuh, gw penasaran kenapa akhirnya dia milih di Australi dari pada di Eropa sonoh.
Dan berikut adalah beberapa pertimbangannya :
1. "Ibu (sambil menggenggam tangan gw, hihihihi...boong deng) klo di Inggris itu ya, konon katanya kuliahnya masuk tiap hari dan harus bikin thesis. Tapi sebenernya bukan itu, aku pengen kuliahnya yg santai, nggak harus masuk tiap hari (huh dasar kau pemalas...), I wanna spend my time with my kids, yg nggak bisa aku lakukan pada saat aku kerja di Jakarta." Hmmmm....okay dipertimbangkan, soalnya bagaimana pun yang kuliah kan dia, bukan gw. Next...
2. "Ibu...ibu itu udah resign, trus ngapain klo resign aku sekolahnya cepet-cepet. Kalo di UK n Scotland itu kan cuma setahun. Ibaratnya kita baru bisa beradaptasi eh tau-tau udah pulang lagi. Akan berbeda kalau misalnya Ibu dapet unpaid leave, balik ke Jakarta kamu bisa kerja lagi. Jadi aku sengaja ambil ASB (Australia School of Business) yg 18 bulan, biar agak lamaan dikit, biar Ibu dan anak-anak berasa hawa di luar negerinya".
3. Then I said, "iiiiih ayah, tapi aku kan pengen suasana yg berbeda, pengen main salju, pengen kyk yg di pelem-pelem itu" (ga nyangka alesan gw segitu cetek-nya, dasar ndeso). "Ibu...dengerin aku dulu (membelai rambut, hahaha...gak mungkin banget) this is your first time going abroad, even ke Singapore aja kamu belum pernah kan (jleebbb....penting ya yah harus mencantumkan itu sebagai alesan? eh tapi beneran..gw nggak pernah ke luar negeri lho sebelumnya) aku nggak mau kamu jadi shock culture. Bukan kamu doang sih, aku dan anak-anak juga. Kalo di Sydney kan nggak beda jauh tuh sama di Indo, musimnya, orang-orangnya." Okay...masuk akal walau gw agak sedikit terhina.
4. "Eh yah, kalo di Ostrali mendingan ambil yg program spesialisasi yang 2 tahun aja sekalian, tanggung kalo cuma 1,5thn", gw bilang dengan kompornya (dasar emak-emak nggak mau rugi). "Trus anak-anak gimana? Klo 1,5 thn kita InsyaAllah pulang akhir des 2012, Andini masih punya 6 bulan utk beradaptasi sebelum dia masuk SD di Jakarta. Kalo aku ambil 2 tahun, Andin pulang pas akhir Juli, pas SD udah mulai ajaran baru. Kita belum cari skolahnya, belum Andin adaptasinya." Ooooh gitu yaaa...jujur gw nggak mikirin Andin, hihihi...yg penting lama disini (kan udah nggak kerja, hehehe).
5. "Terus ya bu, biaya hidup di Australi lebih murah jika dibandingin di Eropa sana, kan lumayan tuh kita bisa saving." Oh okeeeey....kalo ini gw setuju banget.
And so on and so on...ada beberapa alasan lagi, tapi yang paling mendasar adalah 5 hal di atas. Akhirnya Ayah Budi beserta ekor-ekornya (baca gw dan anak2) mantap untuk memilih Austalia School of Business di Sydney sebagai tempat sang Ayah untuk melanjutkan studynya.
And do you know whatttt?!? here is the facts:
1. Yess...Ayah Budi emang nggak harus tiap hari ke kampus, jadwalnya cukup menyenangkan untuk gw dan anak-anak. Libur tiap Monday & Friday (it means we got 4 day for holiday, sipirilliiii....). Jam-nya juga asoy, paling pagi jam 12 siang, jadi gw nggak grasa-grusu nyiapin sarapan dan kadang bisa masak untuk bekel dia makan siang. Pulang jam 9 malem cuma pas hari Kamis doang, selebihnya jam 6 udah di rumah. Thesis? No way. Tapi assignment? Yess way. Klo udah bikin tugas sampe 3000 words, gw sama anak-anak suruh main di library biar nggak ganggu katanya. Ya gak papa deh, demiiii....
2. Gw resign dan gw sangat menikmati keberadaan gw disini. Di Ausiee tempat jalannya deket-deket. Apalagi klo pas hari minggu ada program Sunday Funday, dgn 5 aud, kita sekeluarga (ayah ibu & anak) gratis transport kemana pun (asal masih di Syd). Jadi mau naik bus kek, fery kek, train kek, semua harateeeesss... (eh gak deng, ya cuma 5 aud itu).
3. Kita tinggal di Kingsford, dimana itu "kampung Asia" banget. Awalnya bete krn yg diliat rambut item n sipit semua, tapi belakangan gw bersyukur, orangnya ramah2. Kadang sesama muslim mereka negur bilang Assalamualaikum (which is jarang bgt dilakukan di Jakarta), trus gw ngga susah cari makanan halal, ngga susah cari bumbu dapur. Jadi istilah shock culture yg ditakutkan Ayah Budi, alhamdulillah tidak terjadi pada kami. Eh iya, pernah kita lagi jalan2 ke city, trus depan kita ada 2 cowo bule. Pas dipersimpangan jalan mereka berpisah tapi sebelumnya...u know what, mereka ciuman bow, bibir!!! Kalo itu Mas Budi yg shock kayaknya, hehehe... Eh iya, sama Andin kayaknya agak shock dgn baju cewe2 bule disini. Dia selalu nunjuk-nunjuk klo ada cewe pake hotpants / kemben / bikini. Duuuuh....untung ngomongnya pake bahasa indo, "Ibu kok tantenya pake bh doang sih? / Ibu nggak boleh pake baju kayak gitu yaa." Hahaha...kocak!
4. Soal sekolah Andin. Mudah2an nggak ada masalah ya, InsyaAllah disini Andin udh diterima di Kindy-nya DaceyVille Public School masuk Jan 2012-Des 2012 (pas kita pulang). Mudah2an lancar semuanyaaa...
5. Siapa bilang di Sydney murah? Salah besar!!! Dari 5 pertimbangan kita di atas, cuma 1 yg salah. Ya ini nih, kita kira di Ausiee lebih murah dari UK n US, pas dibanding2in jauh lebih mahal bow. Kalo di US n UK banyak yg gratisannya, disini nggak ada. Biaya hidup di sini mahal abis. Gw nggak bilang uang saku-nya kurang, alhamdulillah cukup. Tapi ya itu, budget utk senang2 dan belanja-belanji hampir bisa dibilang nggak ada. Klo di Indo kan ada saving, ada foya-foya. Nah disini...klo lo nabung brati lo ga foya2. Klo lo foya2, brati lo nggak nabung. Tinggal pilih...
Kenapa postingan jadi panjang banget begini?!?
Intinya adalah kita, gw khususnya, tidak menyesal dengan apa yang telah Mas Budi putuskan untuk lanjut sekolah di sini. Ada assignment 3000 kata? ya pelan-pelan dikerjain. Biaya hidup mahal abis? ya diirit-iritin. Pokoknya kita sangat bersyukur, bisa kumpul, sekeluarga sehat, keluarga di Indo juga sehat-sehat itu sudah sangat alhamdulillah bagi gw.
Yang gw salut adalah ternyata suamiku, si Ayah Budi itu, pas dia memutuskan untuk lanjut sekolah disini, he is not thinking ONLY about him, tapi dia juga mikirin waktu dia dgn anak2nya, mikirin sekolah anak-anaknya (disini dan di Indo juga), mikirin istrinya (yg udik dan ga pernah ke luar negeri sama sekali), ternyata banyak yang dia pikirkan dan itu utk kebahagian kita semua. I'm so proud of you mate!
Sekali lagi, terima kasih ya ALLAH atas segala rizki, nikmat dan perlindungan yang Kau berikan kepada keluarga kecilku. Tetap lindungilah kami Ya Allah... (amien)
Comments
Post a Comment